RESENSI
HISTORY OF THE ARABS BAGIAN VI (KEKUASAAN
UTSMANI DAN KEMERDEKAAN)
“Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Individu Pada Mata Kuliah SPI”
Nama : Muhammad Yusuf
NIM : 102100930
Jurusan : PAI - A
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ”SMH” BANTEN
FAKULTAS TARBIYAH & ADAB
2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT
Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyusun tugas penulisan makalah ini tanpa adanya suatu
halangan yang sangat berarti.
Shalawat teriring salam semoga selalu
terlimpah curahkan kepada Rasul pilihan Allah, yakni Nabi Muhammad SAW. Yang
telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Sejarah bangsa Arab yang identik dengan
Islam telah menjadi daya tarik tersendiri untuk dikaji, baik oleh orang-orang
yang memang berasal dari Arab, maupun orang-orang barat yang tertarik dengan
segala hal mengenai Arab khususnya agama Islam. Istilah atau sebutan Arab
bukanlah hanya sebatas wilayah, namun Arab mempunyai definisi yang luas jika
dikaitkan dengan kebudayaan yang berkembang di dalamnya. Salah satu aspek yang
menarik dari Arab adalah bagaimana terciptanya suatu kebudayaan yang terbentuk
bukan karena interaksinya dengan bangsa lain beserta kebudayaannya, namun
budaya yang terbentuk sebagai local genius yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
dengan keadaan yang begitu ganas.
Daya
tarik lainnya dari Arab adalah kemunculan agama Islam. Islam sebagai suatu
agama, bukan hanya merubah pandangan spiritual bangsa Arab, namun pengaruhnya
begitu meluas ke berbagai aspek kehidupan. Arab, khususnya yang biasa disebut
sebagai Jazirah Arab sebelum datangnya Islam adalah daerah yang sangat jauh
dari unsur-unsur kebudayaan bangsa lain. Hal ini terjadi karena bangsa Arab
dianggap kurang potensial dari segi ekonomi, disamping itu akses untuk bisa
sampai di Jazirah Arab sangatlah sulit dan Berbahaya. Semua berubah secara
drastis manakala Islam berkembang dengan pesat, sehingga Islam menjadi pondasi
yang kuat dalam membangun peradaban yang baru, bahkan pada masa dinasti Umayah
Islam menjadi kekuatan baru di dunia dan timbul ungkapan Pax Islamica dengan
penaklukan hingga Spanyol. Kejayaan ini terus bertahan hingga terjadinya perang
Salib dan kejayaan Islam lambat laun terus menurun.
Inilah gambaran secara garis besar dari buku yang berjudul History
of the Arabs yang merupakan karangan Philip K. Hitti. Oleh karena itu penulis
sedikitnya akan melakukan analisis terhadap buku ini. Apabila mungkin terdapat
kesalahan, maka penulis mohon maaf dan mohon kritik dan sarannya. Dan semoga
saja makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Serang, 28 November 2011
Muhammad Yusuf
Judul : History Of The Arabs
Penulis : Philip K. Hitti
Penulis : Philip K. Hitti
Penerjemah : R. Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet
Riyadi
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Tempat Terbit :
Jakarta
Tahun : 2008
Jumlah halaman : 981 hlm
Bahasa : Indonesia
Ukuran : 15 x 23.5 cm
Tahun : 2008
Jumlah halaman : 981 hlm
Bahasa : Indonesia
Ukuran : 15 x 23.5 cm
DAFTAR ISI
- Isi Buku
- Analisis Kritis Buku
·
Menganalisa
Konsep-konsep
·
Menganalisa
Sumber-Sumber Sejarah
·
Menganalisa Unsur
Subjektifitas Penulis
- Referensi
HISTORY OF THE ARABS BAGIAN VI (KEKUASAAN
UTSMANI DAN KEMERDEKAAN)
A. Isi Buku
Inilah karya
tentang kemunculan Islam dan perkembangannya hingga Abad Pertengahan, gerak
penaklukannya, kerajaannya, serta masa kejayaan dan kemundurannya, yang sangat
komprehensif. Ia menyingkapkan seluruh kekayaan panorama historis yang
mengesankan.
Philip K. Hitti melakukan telaah
serius selama sepuluh tahun untuk menghimpun data-data historis tentang
Arab-Islam. Ia merasa tak puas dengan hanya mengungkap data-data historis
seputar pergantian penguasa yang berlangsung di dunia Arab-Islam. Ia melacak
lebih jauh pada kondisi prasejarah bangsa Arab, termasuk kondisi geologi dan
geografisnya.
Menghadapi sebuah budaya yang sekian
lama tidak mengenal tradisi tulis, tidak terbiasa mencatat berbagai peristiwa
sejarah dalam buku harian, maka penelusuran dilakukan lewat tradisi lisan, juga
jejak-jejak yang tergambar dalam berbagai artefak budaya, seperti keping mata
uang atau kaligrafi yang ditulis di atas peti mati. Hitti dengan cerdik
memanfaatkan semua itu sebagai data-data historis yang penting. Di tangannya,
sejarah bukan hanya catatan tentang orang-orang besar, namun ungkapan rakyat
kecil di pasar-pasar, atau coretan-coretan yang tercecer di pinggir jalan.
Dengan lugas, Philip K. Hitti
menyingkapkan fakta-fakta sejarah yang selama ini seakan tertutupi oleh
subjektivitas keagamaan. Ia mengulas dengan objektif prestasi dan kegagalan
yang dicapai oleh berbagai dinasti Islam. Ia juga layak mendapat acungan jempol
karena mengulas dengan adil periode krusial dalam sejarah hubungan Islam-Kristen,
yaitu periode Perang Salib. Buku klasik ini merupakan karya besar yang
memuaskan dahaga kalangan pembaca umum maupun kalangan akademis.
Dalam buku history of the arabs bagian VI
ini telah di ulas menjadi sebanyak 3 bab yang meliputi judul sebagai berikut;
Arab sebagai provinsi Turki, Mesir dan Arab bulan sabit, dan Perubahan
panggung: Pengaruh barat. Dimana pada bab pertama di bagian VI ini dijelaskan
mengenai puncak kegemilangan Turki Utsmani, selanjutnya membahas tentang Bibit
Kehancuran yang berkaitan dengan Ekspansi eropa modern, dan di akhir bab ini
dibahas mengenai Sisa-Sisa Kekuasaan Mamluk. Selanjutnya pada bab kedua
dibagian VI ini membahas mengenai perkembangan mesir modern, perkembangan
suriah dan libanon modern, perkembangan irak modern dan perkembangan
semenanjung arab modern. Dan pada bab akhir pada bagian VI ini membahas
mengenai perubahan panggung yang disebabkan oleh pengaruh barat, dimana
nantinya akan dibahas mengenai para pembaru di mesir.
B.
Analisis Kritis Buku
Keseluruhan
budaya turki merupakan campuran dari beraneka ragam elemen yang berbeda-beda.
Dari orang persia, yang telah berhubungan dengan bangsa turki bahkan sebelum
mereka bermigrasi ke asia barat, lahir corak-corak yang artistik, pola-pola
yang indah, serta ide-ide politik yang mengangkat keagungan raja.
Warisan-warisan kebudayaan asia tengah yang nomaden, bisa disebutkan
diantaranya kebiasaan mereka untuk berperang dan menaklukan, serta
kecenderungan untuk berasimilasi dengan lentur.
Kesultanan
Utsmaniyah (1299–1923), atau dikenal juga dengan sebutan Kekaisaran Turki
Ottoman merupakan nama kerajaan yang diambil dan dibangsakan kepada nenek
moyang mereka yang pertama, yaitu Sultan Utsmani Ibnu Sauji Ibnu Orthogol Ibnu
Sulaiman Syah. Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghus yang
mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri cina. Dalam jangka waktu
kira-kira tiga abad, mereka pindah ke turkistan kemudian Persia dan Irak.
Mereka masuk islam sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, karena mereka
tinggal di asia tengah.
Kerajaan
Utsmani pada umumnya lebih menekankan aspek militer dan mengembangkan prinsip
dinasti dalam organisasinya. Tujuan utamanya tidak jauh dari kesejahteraan
warga negaranya, yang personifikasinya diwakili sosok Khalifah-sultan. Warga
negaranya terdiri atas berbagai suku bangsa yang berbeda denga bermacam
keyakinan, bahasa, dan cara hidup, semuanya berhimpun di bawah kekuasaan
Utsmani.
Buku
Philip K. Hitti ini merupakan karya tentang kemunculan Islam dan
perkembangannya hingga Abad Pertengahan, gerak penaklukannya, kerajaannya,
serta masa kejayaan dan kemundurannya yang sangat komprehensif. Ia
menyingkapkan seluruh kekayaan panorama historis yang mengesankan.
Bermula dari awal kemunculan islam
sampai abad pertengahan yang telah dijabarkan oleh Philip K. Hitti dalam buku
ini kaya dengan rujukan pada sumber-sumber primer dan orisinal. Halaman demi
halaman pun sangat sarat dengan analisis historis yang tajam dan meyakinkan.
Namun penjabaran dari Philip K.
Hitti ini hanya sebatas pada abad pertengahan saja. Sehingga kurang memberikan
penjelasan mengenai penyebaran islam di beberapa daerah di asia. Dia hanya
terpusat pada wilayah jazirah arab dan barat saja, terutama pada kejadian-kejadian
yang besar saja.
Berbagai konsep dan deskripsi
mengenai kepercayaan, budaya, kemasyarakatan, konflik, politik dan pemikiran
para tokoh terdahulu pun sangat terlihat dalam karyanya ini.
Yang mana pada masa puncak
kegemilangan Turki Utsmani, diceritakan bahwa
Turki disempurnakan oleh Sulayman dengan menyempurnakan dan memperindah
ibukota, serta kota-kota lain dengan mendirikan masjid, sekolah, rumah sakit,
istana, musoleum, jembatan terowongan, jalur kereta, dan pemandian umum.
Namun, Philip K. Hitti tidak secara
terperinci menuliskan waktu mengenai penyempurnaan dan perombakan besar-besaran
kala itu di daerah turki.
Kelebihan buku Philip K. Hitti ini
dibandingkan dengan buku lainnya yaitu terletak pada bagaimana Dia
merujuk kepada sumber-sumber primer dan orisinal. Halaman demi halaman sarat
dengan analisis historis yang tajam dan meyakinkan, dan Dia telah
melengkapi buku ini dengan keterangan gambar yang jelas dan terperinci serta
lengkap.
Akan tetapi letak kekurangan dari
buku Philip K. Hitti yang telah dialih bahasakan oleh R. Cecep Lukman Yasin dan
Dedi Slamet Riyadi ini yaitu pada jenis kertas yang digunakan cepat sobek jika
sedikit tertarik, dan juga tebalnya buku yang sampai 981 halaman yang dapat
membuat pembacanya mungkin merasa sedikit bosan untuk membolak-balik halaman
perhalaman, dan juga sedikit ribet jika ingin dibawa kemana-mana.
C.
Referensi
Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah
Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia.
selain itu? kelebihan buku tersebut apalagi gan?
BalasHapus